Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Belajar jualan Emas dan Uang

Thursday, February 18, 2016

Incar Ketum Golkar, Novanto Dinilai Gagal di Aspek "Tak Tercela"

Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto menyatakan dirinya siap maju menjadi calon ketua umum Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) mendatang. Namun, Pengamat Politik dari Universitas Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf, menilai impian itu harus dikubur dalam-dalam.

Pasalnya, Novanto dinilai gagal memenuhi standar calon pimpinan tinggi di Golkar.

Menurut Asep, ada komitmen atau pegangan dasar untuk maju dan jadi kader di Partai Golkar, yakni harus memenuhi unsur prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT) yang merupakan suatu kesatuan utuh.

"Hemat saya dia (Novanto) kurang memenuhi syarat PDLT itu," tegas Asep, Selasa (16/2).

Dijelaskan Asep, poin 'tidak tercela' menjadi sumber kelemahan dari Novanto. Karena yang bersangkutan sudah pernah mendapat hukum pelanggaran etika di DPR.

Pertama saat menemui bakal capres AS Donald Trump di sela kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Dalam perkara itu, Novanto dihukum sanksi ringan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Kedua, adalah dalam perkara dugaan pencatutan nama presiden dalam pengambilalihan saham Freeport Indonesia, yang terkenal dengan kasus 'Papa Minta Saham'. Di perkara itu, Novanto mendapat sanksi sedang.

"Walau Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR, tetap saja sanksi sedang dari MKD. Itu tegas disampaikan Ketua MKD Pak Surahman Hidayat, bahwa mayoritas hakim menghukum dengan sanksi sedang. Dan itulah putusan MKD," jelasnya.

Kasus itu bahkan kini sedang diselidiki di Kejaksaan Agung.

Apabila Novanto tetap memaksakan diri maju menjadi calon ketua umum Golkar, Asep memprediksi wibawa dan citra Partai Golkar akan semakin menurun. Menurutnya, kalaupun tetap memaksa ingin punya jabatan di Golkar, Novanto paling mentok menjadi anggota dewan pembina.

"Prestasi saat jadi Ketua DPR itu kurang. Di bawah dia, produktivitas DPR juga jeblok. Hemat saya, citra Golkar akan turun kalau dia ketua umum. Mending kalaupun masuk pengurus partai, cukup di dewan pembina. Itupun hanya anggota, tak boleh Ketua," ulas Asep.

Sebelumnya, Setya dengan percaya dirimemastikan akan bertarung sebagai calon ketua umum Partai Golkar dalam forum Munas Golkar yang akan segera digelar.

"Sudah ada dukungan yang diberikan DPD I Golkar, saya minta doa," kata Novanto, .

Baginya, kasus Papa Minta Saham itu takkan mempengaruhi kansnya menjadi pemenang dalam kompetisi menuju kursi Golkar 1. Sebab dirinya yakin sama sekali tak melanggar hukum dalam kasus itu.

"Saya tidak pernah melanggar hukum, tidak pernah melakukan permintaan saham dan mencatut presiden," tegasnya.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih Atas Komen nya ya Boss smoga bermanfaat..

God Bless You