PRINCES INSURANCE WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Manfaat Asuransi Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES CELEBRITY WORLDWIDE

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Artis Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES HISTORY TOUR AND TRAVEL

Informasi Terpanas Tentang Perjalanan Wisata Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES LOVE GOD

Informasi Terpanas Tentang Kehidupan Rohani Yang Lagi Menjadi Trending Topik diseluruh Dunia *** Read More ***

PRINCES ADVERTISING

Kesempatan Buat Anda yang ingin Memajukan Bisnis dengan Pasang Iklan Secara Gratis dan Dibaca diseluruh Dunia *** Read More ***

Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Belajar jualan Emas dan Uang

Saturday, January 14, 2017

Dulunya sungai 30 Meter sekarang jadi 5 Meter Bagaimana Empok Sylve cara menatanya ?? itu Kata Ahok

Nazaret - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyanggah anggapan yang menyatakan pihaknya tidak manusiawi karena melakukan penggusuran saat memimpin Jakarta.

Menurut Ahok, penggusuran hanya dilakukan pada permukiman yang melanggar aturan. Dia kemudian mencontohkan permukiman yang berada di bantaran kali.

"Orang tinggal di aliran sungai kok. Walaupun sudah puluhan tahun ya salah. Sebagai orang tua ya tidak meghukum mereka. Kami pindahkan ke tempat yang lebih layak," kata Ahok, dalam debat cagub-cawagub DKI Jakarta, di Auditorium Hotel Bidakara, Jumat (13/1/2017) malam.

Menurut Ahok, membiarkan warga tetap tinggal di bantaran kali justru lebih tidak manusiawi.

"Saya kira jauh lebih tidak manusiawi mengajari rakyat yang sudah salah untuk membenarkan dia demi memenangkan Pilkada. Ini sangat bahaya, sangat bahaya," ujar Ahok.

Menurut Ahok, pihaknya tidak sembarangan menggusur. Karena warga yang digusur direlokasi ke rumah susun layak huni dengan berbagai fasilitas.

Sungai yang dulunya 30 meter sekarang menjadi 5 meter, bagaimana bisa menata sungai itu jika tanpa harus memindahkan Warga dipinggiran sungai?? Setiap warga yang ditata jika memiliki Data lengkap Warga Jakarta maka diberikan RUSUN, jika bukan Warga Jakarta mereka kan hanya sewa ya pasti gak akan dapat Rusun..

Adapun saat ini masih ada 400 Titik Banjir, karena Rusun Belum Siap maka yang Titik Rawan itu belum ditata, nanti jika rusun sudah jadi pasti akan di tata dan dipindahkan kerusun agar hidupnya lebih Layak..

"Kadang-kadang kami suka tertawa seolah-olah kami tidak suka orang miskin," ucap Ahok, Dulu Banjir bisa sampai 3 minggu baru Surut, Sekarang beberapa Jam bisa Surut....


Ahok-Djarot Prioritaskan Reformasi Birokrasi


Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, menjadikan reformasi biorkrasi sebagai program prioritas.

Reformasi birokasi merupakan visi misi Ahok-Djarot dalam membangun Jakarta.

"Birokrasi adalah motor pembangunan. Birokrasi harus bersih, transparan, dan profesional. Dengan cara itu kami akan mampu mencapai sasaran kami untuk membangun manusia Jakarta," kata Djarot, saat debat cagub-cawagub yang diadakan KPU DKI, di Auditorium Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017) malam.

Dalam upayanya membangun Jakarta, Djarot menyatakan dirinya dan Ahok berkomitmen untuk menjadikan warga Jakarta lebih cerdas dan sejahtera. Dia juga menyatakan target menyejahterakan warga hanya bisa dicapai dengan birokrasi yang bersih dan profesional.

Menurut Djarot, saat ini pihaknya sudah melaksanakan reformasi birokrasi dengan baik.

"Sekarang sudah tidak ada lagi ketika tahun ajaran baru ibu-ibu datang ke pegadaian untuk menyekolahkan anaknya. Sekarang juga sudah tidak ada keluhan mereka yang tidak mampu ketika masuk rumah sakit dengan biaya. Karena seluruh biaya rumah sakit kalau kelas tiga akan ditanggung oleh pemerintah DKI. Demikian juga mereka yang kebetulan sakit di rumah dan butuh pertolongan pemerintah akan hadir untuk membantu mereka," ucap Djarot.

Friday, January 13, 2017

Lagi Lagi Uang Yang di Unggulkan Empok Sylvie Sampai Gak Nyambung Sama Pertanyaan

Nazaret - Begitu Dasyatnya Pertarungan Debat malam Ini.. lagi lagi pasangan Agus Sylvie mengunggulkan Program Keuangan, Setiap RW dapat 1 Milyard, Wow uang yang Fantastis dan tentu Juga sangat sangat Beresiko Tinggi terjadinya Korupsi..

Bahkan Pada saat Pasangan Annie Sandi menanyakan Bagaimana Cara mengatasi Para pendatang yang mencari pekerjaan di Jakarta Agar Penduduk Utama / penduduk Asli yang di utamakan bekerja dijakarta justru Jawabannya Malah dengan program 1 milyard tiap RW maka Kemiskinan dan pengangguran bisa diatasi.. loh Kok gak nyambung.. Ha ha ha..

Belom lagi Masalah Penggusuran katanya dipinggir sungai katanya tidak perlu digusur, kalau gak digusur terus bagaimana yang dulunya sungai lebar 30 meter sekarang menjadi 5 meter jika tanpa menggusur??? memang komplek permasalahan...

Ingat masih ada Ratusan Juta Dana yang macet pada saat dulu pernah terjadi Bantuan langsung Tunai saat bu sylvie menjadi walikota.... Apakah Yakin jika uang 1 Milyard tidak dikorupsi...???

Membandingkan Pendapat Agus, Ahok, dan Anies soal Integritas

Masing-masing calon gubernur DKI Jakarta diminta membicarakan soal integritas bila memimpin Jakarta periode 2017-2022 dalam debat publik yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2016).

Masalah integritas yang ditanyakan adalah ketika visi misi mereka untuk rakyat Jakarta dihadapkan dengan kepentingan pribadi dan tim sukses.

Calon gubernur nomor pemilihan 3, Anies Baswedan, menilai bahwa integritas bukan sekadar jujur.

"Firaun pencuri pun bisa dengan jujur menceritakan apa yang dikerjakannya," kata Anies dalam debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Anies menganggap integritas sebagai bagian dari kejujuran dan berpihak pada publik dengan nilai benar serta tata kelola baik.

“Contoh ketika berhadapan dengan reklamasi, posisi kami tegas, menolak,” ujar dia.

Sementara itu, calon gubernur nomor pemilihan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono, memastikan ia akan menjaga integritas.

Dia mencontohkan pengalamannya selama 16 tahun di bidang militer dan pengalaman cawagubnya, Sylviana Murni, di Pemprov DKI Jakarta.

“Apalagi memimpin Jakarta. Kami akan kedepankan keterbukaan tata kelola integritas. Semua dibangun melalui sistem, diawali dengan good will, baru menjadi contoh lain,” kata Agus.

Kemudian, cagub nomor pemilihan 2, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan bahwa integritas atau karakter seseorang baru teruji bila sudah diberikan kekuasaan.

Dia mencontohkan pengalamannya saat menjabat DPR RI hingga kepala daerah.

“Manusia baik itu yang terus memperbaiki diri. Enggak apa-apa enggak santun yang penting jujur, itu salah. Sama ada lagi abuat apa santun, tetapi enggak jujur, itu salah. Kita harus berintegritas dengan baik dan kita harus santun sebagai pejabat publik,” kata dia.

Thursday, January 12, 2017

Satu Mobil FPI Hancur Usai Rizieg di Periksa Hari Ini, Orang Sunda Melawan FPI

Nazaret - Aksi mengawal jalannya pemeriksaan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Mapolda Jabar, berujung ricuh. Dua kubu yang melakukan aksi ujuk rasa bentrok dengan saling melempar batu.

Suasana yang awalnya berjalan kondusif selepas Habib Rizieq meninggalkan Mapolda Jabar, menjadi ricuh. Saling lempar batu antara dua kubu massa tak terelakan.

Akibat dari kericuhan tersebut satu mobil toyota Kijang Inova nopol F 1441 GQ milik pendukung FPI menjadi korban. Kaca belakang dan samping kiri pecah. Tak hanya itu satu orang penumpang kendaraan pun mengalami luka-luka karena dilempar menggunakan batu.

"Dilempar pakai batu, dipukul pakai balok," ucap Mulyawan, salah seorang korban, Kamis (12/1).

Mulyawan menuturkan, dirinya tiba-tiba diserang dari arah Barat oleh sekelompok massa. Massa tersebut melempar dengan menggunakan batu dan balok. Akibat dari peristiwa tersebut dirinya mengalami luka ringan di bagian tangan dan kaki.

"Tangan luka, kaki luka," ucap Mulyadi sembari menunjukkan lukanya tersebut.

Sekitar pukul 16.30 WIB aparat kepolisian yang awalnya telah membubarkan diri kembali bersiaga. Barikade polisi disiagakan dari depan Mapolda hingga mengarah ke perempatan Gedebage.

Polisi tampak menenangkan dua kubu FPI dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang bertikai. Arus lalu lintas pun sempat mengalami kemacetan karena ditutup sementara oleh petugas.


Rizieq mengaku kritik konsep Pancasila bukan dasar negara


Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab membantah menyebut 'Pancasila Soekarno ketuhanan ada di Pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala'. Menurut Rizieq, ada salah pemahaman dari pernyataan yang dikatakannya tersebut.

Saya katakan bahwa Pancasila usulan Soekarno, menempatkan sila ketuhanan pada sila yang terakhir. Kalau orang Betawi bilang sila buntut. Saya orang Betawi nih. Kalau pertama sila kepala terakhir sila buntut. Saya katakan Pancasila piagam Jakarta 22 Juni 1945 dan Pancasila UUD 18 Agustus 1945 menempatkan sila ketuhanan menjadi sila kepala. Nah buntut dipermasalahkan," kata Rizieq usai merampungkan pemeriksaan di Mapolda Jabar, Kamis (12/1).

Menurut Rizieq, salah pemahaman itu terletak dari arti penggunaan buntut yang diucapkannya hingga dipersoalkan ke kepolisian. Rizieq mengatakan, pemakaian kata buntut dalam warga Betawi memiliki makna terakhir.

"Baiklah, kalau andaikata kata buntut tidak diterima, berarti yang saya kritik baru Pancasila usulannya bukan yang Pancasila dasar negara. Kecuali kalau Pancasila dasar negara. Terus saya nodai, berarti saya nodai lambang negara. Jadi tolong dipahami. Kalau orang Betawi bilang nomor akhir itu buntut. Jangan kaget yah," ujar Rizieq.

Kasus dugaan penghinaan Pancasila Rizieq saat ceramah di wilayah Jawa Barat dilaporkan salah satu putri Presiden pertama RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri. Laporan Sukmawati ke kepolisian dilatarbelakangi pernyataan Rizieq yang menyebut 'Pancasila Soekarno ketuhanan ada di Pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala


Cerita Lengkap Pasukan Dayak Mengusir Pak Ustad MUI Tengku Zulkarnain,

Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, Pengurus MUI, dihadang tentara Dayak di Bandara Sintang, Kalimantan Barat (12/1/2017). Informasi ini menyebar melalui akun twitter @borneo_w yang mengirimkan foto-foto penolakan Forum Pemuda Dayak terhadap kedatangan Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator.

Tengku Zulkarnain datang bersama seorang pengurus FPI dan GNPF. Mereka hendak menghadiri acara provokasi umat dengan kedok Tabligh Akbar. Tujuan Tengku Zulkarnain juga ingin mendirikan GNPF-MUI untuk Kalimantan Barat.

GNPF yang dikomandoi oleh Bachtiar Nasir terlacak memberikan bantuan dana untuk pasukan teroris di Suriah. Ada kaitan yang nyata antara GNPF dan jaringan terorisme internasional. Apabila GNPF dibiarkan di Kalimantan Barat, sama artinya, membiarkan jaringan terorisme masuk Kalimantan.

Dalam salah satu foto, tampak raut muka Tengku Zulkarnaik yang kebingungan dan ketakutan saat hendak turun dari tangga pesawat, karena pemuda-pemuda Dayak yang menggunakan pakaian adat sudah menunggu di ujung tangga pesawat. Pemuda-pemuda Dayak itu, menunjukk ke arah Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator.

Dalam rekaman video yang kami terima, pemuda-pemuda Dayak yang lengkap membawa mandau, berteriak dengan penuh semangat ke arah pintu pesawat, “Kamu bilang kami kafir, kami masuk neraka, ini kami kafir, ayo turun…!”

Dalam foto lain, sekelompok pemuda Dayak juga membentangkan spanduk bertuliskan: Forum Pemuda Dayak. FPI, Ormas Anti Pancasila dan UUD 45 HARUS DIBUBARKAN…!!! Karena Telah Memecah-Belah Kedamaian NKRI…!!! NKRI HAK LELUHUR KAMI…!

Akun @borneo_w juga mencuit “Kalbar gak butuh provokator, Kalbar sudah aman yang kami butuhkan pembangunan infrastruktur”.

Menurut akun @PartaiSocmed, Tengku Zulkarnain, setelah ditolak bala tentara Dayak langsung balik ke Jakarta. Tengku Zulkarnain dan 2 orang pengiringnya tetap berada di dalam pesawat, tidak berani keluar dan melongok sampai pesawat diberangkatkan.

Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator dengan ciri khas pakai gamis putih (jubah) dan sorban adalah biang fitnah, dia pernah mengirimkan cuitan di twitter gambar foto Quran yang dirobek-robek yang diasosiasikan dengan pendukung Ahok di Pengadilan Jakarta, padahal asli foto itu kasus di Malaysia

Cara-cara provokasi dan fitnah Tengku Zulkarnain ini membahayakan kerukunan umat beragama dan menciderai citra ulama di Indonesia. Penolakan pemuda Dayak di Kalimantan Barat adalah bukti bahwa ucapan dan cara-cara Tengku Zulkarnain Ustad Provokator ditolak oleh masyarakat.



Kronologi Penolakan Pemuda Dayak terhadap Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator


Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, Pengurus MUI, dihadang tentara Dayak di Bandar Udara Susilo Sintang, Kalimantan Barat (12/1/2017)

Penghadangan itu dilakukan oleh rombongan para pemuda Dayak DAD (Dewan Adat Dayak) Kab. Sintang. dan ikut didalam rombongan tersebut di antaranya: Kepala Pengurus Ponpes LPKA Kab. Bengkayang M. Effendy Khoiri dan Sdr. Lukmanul Hakim.

Adapun kronologi pennlakan Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, oleh Pemuda Dayak Kab. Sintang sebagai berikut:

– Pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2017 sekitar pukul. 09.30 wib bertempat di Gedung Pancasila Kel. Alai Kec. Sintang Kab. Sintang telah dilaksanakan kegiatan pelantikan pengurus DAD Kab. Sintang yang rencananya akan dilakukan oleh Ketua DAD Provinsi Kalbar sekaligus Gubernur Kalbar Drs. Cornelis, SH, MH.

– Selanjutnya pada pukul. 09.45 wib para pemuda Dayak Kab. Sintang berjumlah sekitar 30 orang menggunakan 3 unit mobil yang dipimpin oleh Sdr. Andreas bergerak dari Gedung Pancasila Kel. Alai Kec. Sintang Kab. Sintang menuju ke Bandar Udara Susilo Sintang untuk menjemput kedatangan Ketua DAD Provinsi Kalbar Drs. Cornelis, SH, MH.

– Pada saat menunggu kedatangan Ketua DAD Prov. Kalbar Drs. Cornelis, MH, MH, para Pemuda Dayak DAD Kab. Sintang mendapatkan informasi tentang adanya kedatangan Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, sehingga langsung melakukan penolakan.

– Melihat aksi yang dilakukan oleh para Pemuda DAD Kab. Sintang, selanjutnya pada pukul. 10.30 wib Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, beserta rombongannya tidak jadi turun dan tidak berani turun dari pesawat dan langsung meninggalkan Kab. Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia menuju Pontianak.

Selama pelaksanaan aksi penolakan, situasi aman dan terkendali.

Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator dengan ciri khas pakai gamis putih (jubah) dan sorban adalah biang fitnah, dia pernah mengirimkan cuitan di twitter gambar foto Quran yang dirobek-robek yang diasosiasikan dengan pendukung Ahok di Pengadilan Jakarta, padahal asli foto itu kasus di Malaysia

Cara-cara provokasi dan fitnah Tengku Zulkarnain ini membahayakan kerukunan umat beragama dan menciderai citra ulama di Indonesia. Penolakan pemuda Dayak di Kalimantan Barat adalah bukti bahwa ucapan dan cara-cara Tengku Zulkarnain Ustad Provokator ditolak oleh masyarakat.


Alasan Pemuda Dayak Menghadang Ustad Provokator, Tengku Zulkarnain


Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, Pengurus MUI, dihadang tentara Dayak di Bandar Udara Susilo Sintang, Kalimantan Barat (12/1/2017).

Penghadangan itu dilakukan oleh rombongan para pemuda Dayak DAD (Dewan Adat Dayak) Kab. Sintang. dan ikut didalam rombongan tersebut di antaranya: Kepala Pengurus Ponpes LPKA Kab. Bengkayang M. Effendy Khoiri dan Sdr. Lukmanul Hakim.

Pemuda Dayak memberikan pernyataan atas kejadian ini, sekaligus memberikan alasan, mengapa mereka menghadap Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator. Berikur rilisnya:

1. Masyarakat Kab. Sintang khususnya warga Dayak Kab. Sintang menolak kedatangan Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator dan melarang untuk menginjakan kaki di tanah Kab. Sintang.

2. Warga Dayak Kab. Sintang menolak kedatangan Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator dikarenakan adanya statement/pernyataan dari Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator di salah satu media sosial yang mengatakan bahwa warga suku Dayak kafir dan tidak pantas masuk Surga dan bahkan lebih buruk dari binatang.

3. Bahwa warga Dayak Kab. Sintang tidak membenci MUI namun lebih kepada oknum dalam hal ini wasekjen MUI pusat Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, yang telah menghina suku Dayak.

Selama pelaksanaan aksi penolakan, situasi aman dan terkendali.

Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator dengan ciri khas pakai gamis putih (jubah) dan sorban adalah biang fitnah, dia pernah mengirimkan cuitan di twitter gambar foto Quran yang dirobek-robek yang diasosiasikan dengan pendukung Ahok di Pengadilan Jakarta, padahal asli foto itu kasus di Malaysia

Cara-cara provokasi dan fitnah Tengku Zulkarnain ini membahayakan kerukunan umat beragama dan menciderai citra ulama di Indonesia. Penolakan pemuda Dayak di Kalimantan Barat adalah bukti bahwa ucapan dan cara-cara Tengku Zulkarnain Ustad Provokator ditolak oleh masyarakat.

Wednesday, January 11, 2017

Akankah Wanita Cantik Calon Wakil Gubernur Ini Tersangkut Korupsi Pembangunan Masjid ???

Nasaret -  Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri mengagendakan pemeriksaan terhadap Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Dia diperiksa untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi pada pengadaan masjid di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat tahun anggaran 2010 dan 2011.

"Iya diperiksa," kata Waditipikor Kombes Erwanto Kurniadi saat dikonfirmasi , Jakarta, Rabu (11/1/17).

Masjid Al Fauz yang terletak di kantor Wali Kota Jakarta Pusat itu sendiri diresmikan pada era Fauzi Bowo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 30 Januari 2011.

Masjid dua lantai itu dibangun menggunakan dana APBD 2010 sebesar Rp 27 miliar.

Bahkan, pembangunan masjid Al Fauz itu sudah dimulai sejak masa kepemimpinan Sylviana Murni selaku Wali Kota Jakarta Pusat.

Peletakan batu pertama dilakukan pada awal Juni 2010 dan pembangunan rampung akhir Desember 2010.

Saat itu, Sylviana masih menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat hingga awal November 2010.

Sedangkan, Saefullah dilantik menggantikan Sylviana yang dipromosikan sebagai Asisten Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta pada 4 November 2010.

Erwanto mengakui pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Namun, dia menolak membeberkan detail penyelidikan dari dugaan rasuah itu.

"Penyelidikan itu ada, soal masjid Wali Kota Jakpus. Tapi kalau penyelidikan kita enggak bisa kasih detailnya," pungkas dia.

Dari informasi yang dihimpun, selain Saefullah, penyidik juga berencana memanggil Sylviana untuk dimintai keterangan perihal kasus ini.

Apalagi, Sylviana merupakan pejabat Wali Kota yang mengeluarkan anggaran dan memulai pembangunan masjid tersebut.

Hakim Minta Polisi yang Bikin BAP Dipanggil Karena Saksi Meliat Video Ahok 6 September

Nazaret - Willyuddin Abdul Rosyid menjadi saksi keempat yang dimintai keterangan dalam sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Willyuddin mengaku melaporkan Ahok setelah membaca diskusi di sebuah grup WhatsApp.

"Saya tidak ingat pengirimnya siapa tapi saya lihat di grup Aliansi Anti Syiah (Anas)," kata Willyuddin dalam persidangan di auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2017) malam.

Willyudin mengaku melihat video pidato Ahok secara penuh. Durasi video yang dilihatnya selama 1 jam 48 menit 32 detik.

"Saya hanya melihat bagian besar, awal pidato-pidato program perikanan. Konsentrasi pada menit yang terdakwa melakukan penodaan agama," ucap Willyuddin.

"Fokus Al Maidah karena saya tersinggung. Saya cukup di situ karena pada intinya sebagai umat Islam tidak etis diucapkan oleh terdakwa," imbuhnya.

Salah satu pengacara Ahok kemudian menanyakan tentang kesesuaian data antara laporan dengan berita acara pemeriksaan (BAP). Salah satunya ada tentang kesalahan ketik mengenai lokasi kejadian dan tanggal kejadian.

"Menurut laporan saudara saksi tercantum tanggal 6 September 2016 dengan lokus di Bogor, penodaan agamanya TKP di Tegallega, Bogor. Jadi bukan yang di Pulau Seribu," ujar pengacara Ahok.

"Tanggal 6 (September 2016) itu saya lihat video yang di-upload sehingga saya kaji setelah kita download saya mengamati video itu di rumah saya di Tegallega," jawab Willyuddin.

Lalu, pengacara Ahok kembali menanyakan tentang kronologi waktu menonton video pidato itu dengan kesesuaian peristiwa. Menurutnya, pidato Ahok baru berjalan pada 27 September 2016.

"Bagaimana mungkin 21 hari sebelum peristiwa, saudara saksi sudah bisa menonton YouTube?" tanya pengacara Ahok.

Willyuddin berdalih apabila yang mengetik BAP itu bukan dirinya. "Mungkin salah ketik dari polisi, waktu itu saya melapor jelang Isya," kata Willyuddin.

Kemudian, pengacara Ahok kembali mencecar Willyuddin soal kesesuaian kronologi waktu di BAP. Pengacara Ahok mengutip waktu pada BAP tercatat pukul 11.00 WIB.

"Yang mulia dikesampingkan saja saksi ini supaya sidang berikutnya lagi. Minta dibuatkan laporan palsu atau terserah yang mulia saja," kata pengacara Ahok.

Mendengar hal itu, majelis hakim mengaku akan mempertimbangkan permohonan tersebut. Pengacara Ahok menegaskan tidak akan melanjutkan pertanyaan jika belum jelas jawaban dari saksi.

"Majelis kami kalau tidak clear tidak akan melanjutkan," kata pengacara Ahok.

Setelah beberapa menit, majelis hakim akhirnya memutuskan untuk memerintahkan penuntut umum untuk memanggil polisi Polresta Bogor yang mengetik BAP saksi. Majelis hakim juga memerintahkan polisi tersebut membawa buku register.

"Setelah kami bermusyawarah ditanggapi salah ketika kami perintahkan polisi yang mengetik untuk sidang yang akan datang sambil membawa buku register apakah bener membuat laporan. Dari situ akan ketahuan di register sama akta bandingnya tidak masalah," jelas hakim Dwiarso.

Pengacara Ahok kemudian meminta sidang malam ini tidak dilanjutkan. Mereka meminta kejelasan mengenai salah ketik. Namun salah satu anggota tim kuasa hukum Ahok sempat ingin melanjutkan pertanyaan. Namun disetop oleh rekannya sesama tim.

"Ketika tidak clear tidak dijelaskan, mohon dijelaskan mohon maaf pak tri," kata pengacara Ahok.

Majelis hakim akhirnya menengahi dan memutuskan dua orang polisi yang menangani BAP Willyuddin dipanggil menjadi saksi di persidangan. Sidang kemudian ditutup dan dilanjutkan pada Selasa (17/1) pekan depan.

"Maka untuk melanjutkan sidang ini kami tunda, memerintahkan JPU memanggil dua petugas dan saksi lainnya yang belum diperiksa dan sudah di-BAP. Bapak Willyuddin hadir pagi Selasa (17/1) sidang kita mulai seperti biasa pukul 09.00 WIB," tutup Dwiarso

Tuesday, January 10, 2017

Pantaskan Seorang Saksi Hukum Berdasarkan Hanya Katanya Kawan ??

Nazaret - Dalam kesaksiannya, Irena Handono, saksi kedua yang disajikan dalam sidang penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kalau dirinya hanya mendengar dari ucapan teman-temannya tentang ucapan terdakwa Ahok tentang surat Al Maidah ayat 51.

“Saya tidak membaca dan menonton secara lengkap tapi semua bilang Ahok memang menistakan agama,” kata Irena saat memberikan kesaksian pada sidang kelima penistaan agama di gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan (10/1/2017).

Dengan menggebu gebu Irena mengatakan Ahok telah berkali kali melakukan penistaan terhadap agama Islam.

” Ini bukan kali pertama menoda agama Islam,” kata Irine.

Menurut Irene, itu adalah cerminan kebencian Ahok terhadap agama Islam.

” Dia sering melakukannya, mengomeli orangtua yang beragama Islam, dia sering marah marah di media,” kata mantan Biarawati itu.

Diterangkan Irene dalam buku Ahok yang berjudul ‘Merubah Indonesia’ terdapat tulisan yang menyinggung ulama. Terutama pada halaman 40.

Dalam buku terbitan tahun 2008 itu Ahok menyebutkan bahwa ada ayat yang dipakai untuk memecah belah rakyat dan memberi label yang menggunakan ayat itu sebagai oknum yang kerasukan roh kolonialisme.

Hal tersebut tertulis dalam paragraf pertama pada sub judul “Berlindung di Balik Ayat Suci”. Ayat itu sengaja dipakai oleh oknum politisi karena menganggap oknum tersebut tidak mampu bisa bersaing pada Pemilihan Kepala Daerah.

Menanggapi kesaksian Irena, Ahok menegaskan bahwa dirinya keberatan atas kesaksian Irena yang tanpa dasar dan hanya berlandaskan omongan orang yang jelas jelas salah terhadap dirinya (Ahok).

“Saudara tidak membaca semua buku. Saya tidak pernah menghina ulama. Yang saya maksud, (ditujukan) oknum politisi,” ucap Ahok

“Anda sudah melakukan fitnah besar terhadap saya,” tegas Ahok.


Irena Tunjuk-tunjuk Ahok, Hakim: “Gak Usah Tunjuk-tunjuk Ya Bu, Saya Cuma Tanya


Irena Handono, saksi pelapor Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, diperingatkan hakim saat persidangan dugaan penodaan agama tengah berlangsung, Selasa (10/1/2017).

Peringatan diberikan saat Iren terlihat memberikan penjelasan sambil menunjuk ke arah Ahok di kursi terdakwa. Saat itu, hakim tengah meminta penjelasan soal asal terjemahan Al Quran yang dimiliki Irena.

Dia menjawab bahwa terjemahan Al Quran dari Cordoba dan Departemen Agama. Namun, Irena kembali melanjutkan kalimatnya sambil menunjuk ke arah Ahok.

Aksi Irena itu pun menarik perhatian hakim.

“Enggak usah tunjuk-tunjuk ya, Bu. Saya cuma tanya,” kata hakim kepada Irena di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakara Selatan.

Hakim kembali bertanya soal arti “auliya” dalam surat Al Maidah ayat 51.

“Saya tahu di sini ada ahli tafsir, (berdasarkan terjemahan) ‘auliya’ bisa sebagai sahabat atau pemimpin. Tapi ini tidak mengubah makna,” kata Irena.

Sebelumnya, Irena disebut salah satu kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat, tak menghadiri sidang untuk memberi kesaksian. Ternyata, Irena menghadiri sidang tersebut.

5 Keberatan Ahok Terhadap Kesaksian Pedri Kasman

Nazaret - Terdakwa kasus dugaan penistaan agama,  Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengungkapkan lima keberatannya terhadap pernyataan dari saksi pelapor pertama, Pedri Kasman. Pedri memberi kesaksian dalam sidang kelima kasus yang menjeratnya di Auditorium Kementrian Pertanian, Jalan Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (10/1).

Pertama, Ahok keberatan dengan keterangan saksi yang hanya fokus dengan penggalan video berdurasi 13 detik. Rekaman video kunjungan kerjanya di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 berdurasi 1 jam 48 detik.

Kedua, Ahok juga keberatan dengan pernyataan Pedri yang menyatakan video kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu yang diunggah Pemprov DKI di kanal Youtube telah dihapus.

Ketiga, pejawat itu juga tidak terima bila dituduh menghasut warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu untuk tidak memilihnya dengan menggunakan surat Al Maidah ayat 51.

"Saya justru mengedukasi warga saya tentang budidaya kerapu. Tidak ada hubungannya dengan Pilkada," ujar Ahok.

Keempat, Ahok menanyakan apakah saksi pelapor Pedri Kasman sudah membaca e-book miliknya tentang Merubah Indonesia. Menurut Ahok, di halaman 140 ihwal dibohongi surat Al Maidah ayat 51, ditujukan untuk para oknum politik.

Terakhir, soal akses yang tak ada, menurut Ahok, Ketua PP Muhammadiyah, Daniel Azhar Simanjuntak pernah datang ke balai kota. Bahkan, Ahok pernah diundang sebagai Gubernur ke PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat sebagai contoh gubernur yang bersih, mampu menyusun anggaran dengan baik.

Bantahan tersebut Ahok berikan untuk Pedri Kasman yang menjadi saksi pelapor pertama yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dalam sidang kali ini, pelapor dijadwalkan mendatangkan lima saksi. Namun, pelapor hanya bisa menghadirkan tiga saksi karena dua saksi lainnya tidak ada konfirmasi. Tiga saksi tersebut antara lain Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman, Wahyudin Abdul Rasyid dari MUI Bogor, dan Burhanuddin.