Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Belajar jualan Emas dan Uang

Saturday, January 14, 2017

Dulunya sungai 30 Meter sekarang jadi 5 Meter Bagaimana Empok Sylve cara menatanya ?? itu Kata Ahok

Nazaret - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyanggah anggapan yang menyatakan pihaknya tidak manusiawi karena melakukan penggusuran saat memimpin Jakarta.

Menurut Ahok, penggusuran hanya dilakukan pada permukiman yang melanggar aturan. Dia kemudian mencontohkan permukiman yang berada di bantaran kali.

"Orang tinggal di aliran sungai kok. Walaupun sudah puluhan tahun ya salah. Sebagai orang tua ya tidak meghukum mereka. Kami pindahkan ke tempat yang lebih layak," kata Ahok, dalam debat cagub-cawagub DKI Jakarta, di Auditorium Hotel Bidakara, Jumat (13/1/2017) malam.

Menurut Ahok, membiarkan warga tetap tinggal di bantaran kali justru lebih tidak manusiawi.

"Saya kira jauh lebih tidak manusiawi mengajari rakyat yang sudah salah untuk membenarkan dia demi memenangkan Pilkada. Ini sangat bahaya, sangat bahaya," ujar Ahok.

Menurut Ahok, pihaknya tidak sembarangan menggusur. Karena warga yang digusur direlokasi ke rumah susun layak huni dengan berbagai fasilitas.

Sungai yang dulunya 30 meter sekarang menjadi 5 meter, bagaimana bisa menata sungai itu jika tanpa harus memindahkan Warga dipinggiran sungai?? Setiap warga yang ditata jika memiliki Data lengkap Warga Jakarta maka diberikan RUSUN, jika bukan Warga Jakarta mereka kan hanya sewa ya pasti gak akan dapat Rusun..

Adapun saat ini masih ada 400 Titik Banjir, karena Rusun Belum Siap maka yang Titik Rawan itu belum ditata, nanti jika rusun sudah jadi pasti akan di tata dan dipindahkan kerusun agar hidupnya lebih Layak..

"Kadang-kadang kami suka tertawa seolah-olah kami tidak suka orang miskin," ucap Ahok, Dulu Banjir bisa sampai 3 minggu baru Surut, Sekarang beberapa Jam bisa Surut....


Ahok-Djarot Prioritaskan Reformasi Birokrasi


Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, menjadikan reformasi biorkrasi sebagai program prioritas.

Reformasi birokasi merupakan visi misi Ahok-Djarot dalam membangun Jakarta.

"Birokrasi adalah motor pembangunan. Birokrasi harus bersih, transparan, dan profesional. Dengan cara itu kami akan mampu mencapai sasaran kami untuk membangun manusia Jakarta," kata Djarot, saat debat cagub-cawagub yang diadakan KPU DKI, di Auditorium Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017) malam.

Dalam upayanya membangun Jakarta, Djarot menyatakan dirinya dan Ahok berkomitmen untuk menjadikan warga Jakarta lebih cerdas dan sejahtera. Dia juga menyatakan target menyejahterakan warga hanya bisa dicapai dengan birokrasi yang bersih dan profesional.

Menurut Djarot, saat ini pihaknya sudah melaksanakan reformasi birokrasi dengan baik.

"Sekarang sudah tidak ada lagi ketika tahun ajaran baru ibu-ibu datang ke pegadaian untuk menyekolahkan anaknya. Sekarang juga sudah tidak ada keluhan mereka yang tidak mampu ketika masuk rumah sakit dengan biaya. Karena seluruh biaya rumah sakit kalau kelas tiga akan ditanggung oleh pemerintah DKI. Demikian juga mereka yang kebetulan sakit di rumah dan butuh pertolongan pemerintah akan hadir untuk membantu mereka," ucap Djarot.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih Atas Komen nya ya Boss smoga bermanfaat..

God Bless You