Translate this page to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified


Belajar jualan Emas dan Uang

Tuesday, December 20, 2016

Rupiah Terbaru Mirip EURO dan Simbol BI terbaru sudah Ada sejak Tahun 2014 Awal Pada Masa President SBY

Nazaret - Ada temen lulusan S2 buat status gini " melihat Rupiah baru itu serasa berada di China, karena mirip banget dengan Yuan, rupanya gambar Palu Arit ngak cukup yah, inilah bukti nyata kalau Jokowi sudah menjadi Antek Aseng..."

Komentar gua, ternyata salah pergaulan bisa menyebabkan seseorang hamil kebodohan dan melahirkan kedunguan, ngak perduli loe lulusan mana, kalau udah bergaul dengan kaum JIN-ru maka akal dan hati akan mati perlahan.

Masalah palu arit padahal udah dijelaskan sama BI kalau terbitnya itu diawal tahun 2014 berarti masih zamannya Pak Mantan President SBY tp kok masih ngotot Jokowi yg disalahkan. N masalah Rupiah baru yg katanya mirip yuan, Hadeeh mbok sekali-kali loe jalan ke Malaysia lihat Ringgit,ke Thailand lihat Bath atau agak jauhan dikit ke Eropa toh Jo,Paijo biar tau gimana bentuk Uero, kira2 lebih mirip mana dibanding Yuan.

Jadi gini ya Jo, tujuan penerbitan Rupiah baru ini ada 2, yg pertama menaikan tingkat kemanan, Rupiah baru ini adalah salah satu mata uang yg tingkat keamanannya terbaik didunia karena memiliki 12 fase keamanan,mulai penggunaan jenis kertas terbaik yg terlihat kasar tp licin sehingga memudahkan kaum tuna netra mengetahui nominalnya,kemudian dari segi warna, ultraviolet sampai rectoverso,jadi rupiah baru ini sangat sulit untuk dipalsukan.

Yang kedua, memperkenalkan dan mengingat pahlawan2 nasional lainnya, berkat Rupiah lama mungkin kita mengenal Patimura,Diponegoro,Bung Tomo,Cut Nyak Dien dll,mulai sekarang kita akan terbiasa melihat gambarnya Ir Djuanda Kartawidjaja pada Rp 50.000 kertas, Ratulangi dipecahan Rp 20.000 kertas, Frans Kai-siepo pada Rp 10.000 kertas dan Idham Chalid pada Rp 5.000 kertas. Sedangkan Mohammad Hoesni Tharin pada Rp 2.000 kertas, Tjut Meutia pada Rp 1.000 kertas, I Gusti Ketut Pudja pada Rp 1.000 logam, TB Simatupang pada Rp 500 logam dan terakhir, Tjipto Mangoenkoesoemo pada Rp 200 logam, Herman Johannes pada Rp 100 logam.

Kenapa kita harus mengenang pahlawan2 nasional kita, karena bangsa yg besar adalah bangsa yg bisa menghargai jasa2 Para Pahlawannya, biar loe sadar kalau kemerdekaan yg kita peroleh saat ini itu hasil jerih payah dari perjuangan yg sudah mengorbankan harta,darah bahkan nyawa Para pahlawan kita yg berasal dari suku,ras dan agama yg berbeda, Jgn loe kira HTI atau FPI yg memerdekakan bangsa ini.

Btw gua jadi heran kenapa di isi kepala kalian cuma ada China, semuanya kalian sangkut pautkan sama China mulai dari bus China,pekerja China,beras China dan sekarang uang China, hadeeh... hanya gara2 Ahok kalian kena Fobia China. capcai dech...dasar otak KW 3 buatan China.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih Atas Komen nya ya Boss smoga bermanfaat..

God Bless You